MULAI PAYAHO cinta sudah mendingin
Sudah luruh
Musim ini terlalu angkuh untuk kita redah
Aku lelah
Menggelupas luka lalu dan berdarah
Aku berserah
Jalan lengang di persimpangan
Aku memilih yang paling pendek
Ada papan tanda ke neraka
Celaka!
DARI STESEN PEMISAHSampai suatu malam yang kejam
Setiap baris tiang lampu adalah garis-garis pemisah
Dari celah tingkap keretapi aku lihat kamu
Angin kencang menerpa lalu airmata
Sudah tidak berharga
Gerabak ini bertolak laju dan landasan
Digilis-gilis sebuah korban dan harapan
Sudah tiada rangkap puisi manis mau ku tulis
Lelaki di sebelah menyanyi lagu cinta
Dan dia patut mati dahulu hendaknya
Aku merasa kosong dan jerlus
Keretapi ini masih melurus pada landas
Tertinggal Johor Bahru menjadi kota rindu
Aku merasai sunyi dengan terjah paling keras!
Aku menuju hari depan yang aku sendiri tak mau
PENAMATMara dan tujui
Makna sebenar yang berselimut
Aku masih takut membongkar
Setiap lembaran
Dapatkah kamu mencium nafasku
O kalbu sudah panasaran
Sudah sampai saat aku sedar
Sebelum siang aku harus harakiri
Sebuah rasa yang dulu tak berbelah bagi
TENTANG KITABagaimana ia datang dan pergi bukan penting
harus kamu tahu semakin beza dan asing
itulah yang melontar kita masing-masing
cuma sedar selalu alpa dalam ruang masa
siapa tahu sudah rapuh segala?
Tidak juga tidak aku tau
tidak sekali tentang jawapan yang kamu perlu
anggapan yang kadang silap selalu jadi perkiraan
total menjadi makna dan kita tak mengubah apa
adakah aku akan selalu rindu?
Melihat kamu dengan pandangan paling jelas
aku menatap bintang paling sempurna
tapi tidakkah kamu sedar dengan waras?
untuk kamu aku tak bermakna apa-apa.
Soon u’ll know, my love.
MALAM FUNFAIR 97(Mengenang kamu)
lelaki-lelaki dengan seragam depan pintu
bermuka angkuh seperti pengawal kelab malam
anak-anak berkejar dan jatuh tapi tidak menangis
pemuda berbaju hitam dengan gambar bengis tengkorak
gadis-gadis tertawa dan wajah manis mengorak
ini malam ada konsert XPDC barangkali
memecah diam pekan kami yang selalu sunyi
kekelawar jadi keliru dan aneh dengan
warna-warni neon dan bunyi-bunyian
Oh oh, ada permainan membaling dart dan gelung
dan bola ping-pong atau mengira kacang dalam balang
ada hadiah patung comel atau kereta mainan
paling besar motorsikal atau TV 29 inci
ada juga rumah hantu yang bermisteri
menjerit gadis dengan acah pemuda menunjuk berani
si ayah yang lelah melepas anak dalam keretapi mini
lalu memegang tangan ibu yang wajahnya berseri
terasa seperti pesta di Amerika lagaknya
gambaran dari kotak fikir orang-orang desa
cukup melepas resah hidup kami yang secangkir cuma.
Ketemu dia sedang membaling dart bersungguh
Kekok dan satupun tidak menyentuh papan
Menawan walau wajahnya hampa mengeluh
Kawannya tertawa dan ah moi menggeleng kepala
Lalu ku hulur patung beruang yang aku menang
“Orang lelaki tak boleh simpan ini jadi mainan”
dia menyambut dengan matanya bercahaya terang
dan senyum paling indah bikin sesiapapun gundah
aku jadi resah cinta sudah datang menjengah.
BUAT KAWANTakkan berulang masa lalu
kamu masih kamu aku tau
walau kita ini lain-lain
dan apa membuat kita resah?
di mana dunia yang telah pecah
dan berubah buat kita lelah?
Takut? Aku juga, aku juga kawan
sunyi menikam kita dari belakang
dunia membuat kita cedera
sesat kita tetap temu sesuatu
walau itu bukan kehendak dan mau
sekarang adakah kita masih gagah
meredah?
tak akan tau jawapan
sebelum kita melangkah
tapi nanti kawan
pundakmu terlalu berat menahan
dimana-mana jika kamu menoleh
akan ada orang yang masih
seperti kamu seperti aku
AKU BENCI TULIS PUISI
Setiap kata yang aku tulis
akan mengingatkan kamu
akan terfikirkan kamu