Kenangan-kenangan yang lewat.dan langkah-langkah yang memberat.kesakitan yang melarat dan pahit.untuk aku hargai realiti waktu ini.bila kamu mengenyah dan tak kembali
INI MALAM, INI MALAMAku tak peduli ini malam tiada bintang
kerna senyum kamu sudah cukup jadi mentari
mensiangkan gelita dengan redup cahayanya
menggerhanakan bulan
mendamaikan pantai
tanpa ombak
melenakan pungguk
mengharumkan mawar
yang menyerbak
mengiramakan sunyi
mendiamkan benci
yang meretak
melayarkan resah
menenangkan nafas
yang mulai sesak
malam makin gelap dan aku mulai lelap
di antara bahu dan lehermu
HUJANTitis hujan yang turun
setiapnya adalah nun dari atas
jatuh bebas setelah awan mulai pecah
Semoga pohon menghijau dan berbuah
atau sungai melimpah jadi bah
dengan ribut atau pelangi cantik
lalu kita bersyukur atau merasa benci
tetap tak peduli kemana ia mau pergi
KESEDIHANWaktu kamu bernafas dan tinggalkan kabus di kaca
aku lukiskan bentuk hati darinya
musim hujan dan pagi dingin
angin perlahan sudah bikin aku nanar
aku sangka cinta kamu itu benar wujudnya
Bila kamu melangkahi tangga dan tinggalkan bekas kaki
aku turut tiap jejak supaya kamu tak melucut
dan labah-labah membuat sarang diantara denai
aku hilang kamu setiap kali aku mengejar
aku sangka cinta kamu itu benar wujudnya
Bila kamu berpaling dan tinggalkan senyum manis
aku katalogkan dalam memori sebagai kenangan terbaik
dan matahari tak akan datang
bagaimana kabus akan hilang
aku sangka cinta kamu itu benar wujudnya
SUTERA HITAMo rambut sutera hitam
aku ingin menyentuhnya dengan tangan kosong
sepanjang hidup sedih dan gelandangan
mengharumlah ia sepanjang jalan
o rambut sutera hitam
mau ku belai di antara celah-celah jari
dan harumnya menyerbak ke hulu hati
ada pedih oleh merebaknya rasa sunyi
o rambut sutera hitam
ditiup angin dan beralun seperti ombak
seperti ucap selamat tinggal dan perpisahan
meruntun jiwa dan membikin hati sebak
ditenggelam gelora dan gelombang taufan
lemas dan nafas makin pendeksesak
ERTIWaktu aku mendengar suaramu di hujung talifon
awan petang memberat dan hujan rintik
seperti malam semakin cepat dan gelap
ah, erti apa kata yang memberatkan emosi
dan melankoli hati yang mulai patah
seperti runtuh segala kota dan kubah
kerana luluh segala kata dan sumpah
dan erti menghalau aku ke sini
memerangkap segala kenangan manis
menjadi gerombolan haiwan bengis
memakan seluruh jasadku walau jantung
masih berdegup kerana cintaku agung