Sajak-sajak 21

JURNAL DIRI

jualkan di pasar
jurnal diri ini
ada gambar bogel jelek aku
juga
jangan lupa hadiah percuma
jadam pahit
jadah
dan jajan


p/s
(kalau anda menaip “gambar bogel” di mesin gelintar lalu terjumpa entri ini, saya mohon maaf )






PATUNG BERUANG
(buat si kecil - si kecil Palestin)

Waktu adik baring dan patung beruangnya jadi bantal
dia terdengar ia berbisik ke telinga
hidup bukan sekadar main-main sahaja
lalu bilang adik padanya
carpe diem!
lalu tidur dan air liurnya meleleh ke bahu
lalu mimpi dan mimpi sebuah pagi baru
lalu mati dan mati seperti maut bukan seteru.


BERI SEPATU PADA PAK ABU

Beri sepatu pada Pak Abu
ia akan menukanginya dengan baik
dijahit tapak kuat
ditampal ketat-ketat
digilap pekat-pekat
“biarlah, mereka tentu tahu
apa yang terbaik
buat negara kita”
katanya ketika aku bicara
tentang harga petrol.

“Saya cuma pakai motor”
luah dia kesal
Kami ketawa bebal.


WORLD (DUNIA) MEMANG AKAN BERUBAH, GADISKU
(Buat Nor Diana)

Menangislah kerana dunia ini memang palsu, gadisku
berubah dan beredar dan berputar tanpa kamu sedar
dan airmata pun takkan henti realiti yang tawar itu
dimana kamu duduk dan dimana ia berdiri
janji dan mimpi hanya omong kosong dan berduri

Dunia ini tidak ada cinta
dan mata selalu kabur dengan kepalsuan dan pura-pura
pantai pun berubah dan bukit pun kan rebah
lalu jangan khuatir dan gundah
telanlah jua kepahitan walau payah
dan langkahlah gagah sebagai orang bermaruah


(Ya, betul. Absolut dan tidak diragui ini adalah untuk Nor Diana Mawi world itulah. Kalau anda kenal dia kirim salam untuk saya ye.)


LIFE IS A NICE PLACE
(Louise Gluck)

Life is a nice place (they change
The decorations
every season; and the music,
my dear, is just too
marvellous, they play you
anything from birds to Bach. And
every day the Host
arranges for some clever sort
of contest and they give
the most
fantastic prizes; I go absolutely
green. Of course, celebrities abound;
I've even seen Love waltzing around
in amusing disguises.) to
visit. But
I wouldn't want to live there.

Sajak ini ditulis oleh Louise Gluck. Ini adalah sajak yang saya suka dan sekiranya Gluck masih muda, saya mungkin akan jatuh cinta dengannya. Ha ha.
Bentuk puisi ini radikal, liberal dan melanggar norma-norma puisi konvensional. Isinya pintar, bernada sarcastik, ironi dan saya setuju hidup ini adalah pura-pura, shallow, dangkal dan kosong.
Seorang pengkritik, Deno Trakis menyatakan :
Walaupun puisi-puisi Gluck adalah “suram” ( yang memggambarkan tentang manusia yang terpisah dari keluarga, atau kepedihan oleh cinta yang ditolak, atau kekecewaan dengan apa yang realiti kehidupan berikan) ianya digambarkan dengan penuh perasaan (lyrical grace) dan puisinya adalah memikat sekiranya mengalami gangguan.

Ya, ya, betullah apa yang anda fikirkan tu, macam puisi saya ha ha.

BILA TERINGATKAN AKU

Waktu malam dan angin bisu
Jangan tidur
Dengarkan lagu klasik di radio
Bunyi memori
Akan bukakan ingatan
Halusinasikan matamu
Dan lihat aku
imej samar dan kelabu itu
Ambil belati dan bunuh
Mati dan menjadi ruh

(aku kan jadi hantu
yang kan selalu
mengacau tidurmu)

MATAHARI TIDAKLAH SETERANG MANA

Matahari tidaklah seterang mana
Kerana bukan ia yang membuat aku buta
Matahari tidaklah seterang mana
Kerna malam tetapkan gelap dan suram jua
(aku ambil pemetik api
bakar gambarmu
dan setelah ia menjadi abu
cahaya pun padam dan gelap semula)

Orang munafik ini masih percaya
Matahari tidaklah seterang mana.


METAPHORS
(Sylvia plath)

I’m riddle in nine syllables
An elephant, a ponderous house
A mellon strolling on two tendrils.
O red fruit, ivory, fine timbers!
This loaf’s big with its yeasty rising.
Money’s new minted in this fat purse.
I’m a means, a stage, a cow in calf.
I’ve eaten a bag of green apples,
Boarded the train there’s no getting of.

Wah, sekali lagi anda betul! ya, saya adalah seorang pervert kerana meminati penyair-penyair wanita yang menulis puisi emosional.